Adaptasi, Kunci Sukses di Era Perubahan

 


"Yang abadi di dunia ini hanyalah perubahan." – Heraklitus

Kalimat ini memang benar adanya. Tidak ada yang abadi di dunia ini, semua akan mengalami perubahan. Dulu kita hanyalah anak kecil, yang kesibukan hariannya adalah bermain dan bermain. Tapi kini kita sudah dewasa dan kesibukan kita pun turut berubah menjadi cicilan dan tagihan. Yah beginilah perubahan, kadang bikin bahagia namun kadangkala bikin pusing kepala.

Dalam hidup ini perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi. Kehidupan terus berjalan dan bergerak. Kadang pun kita tidak tahu pasti kemana arah kehidupan membawa kita. Namun yang pasti, bagi mereka yang dapat beradaptasi lah yang akan bertahan, tak mudah terhempas dan bahkan makin gemilang. Oleh karena itu perubahan tidak boleh kita hindari, sebaliknya perubahan adalah peluang untuk kita upgrade diri. 

Sedikit cerita tentang pengalaman saya yang tidak beradaptasi dengan perubahan. Ceritanya sedikit menyebalkan tapi dari situ saja jadi sadar pentingnya beradaptasi dengan perubahan.

Jadi begini...

Saya yang tinggal di desa, suatu hari pergi jalan-jalan ke kota. Dan ketika belanja di Mall inilah saya mengalami cultural shock gara-gara tidak beradaptasi sama perubahan. 

Ketika itu saya masuk ke sebuah mall, lalu dengan santainya mengambil barang-barang. Ketika sampai di kasir mas kasirnya bertanya "Mbak bawa kantong belanja?  " Tidak" jawab saya. 

Dalam pikiran saya paling nanti dikasih juga. Ternyata dugaan saya keliru. Barang belanjaan saya setelah dihitung langsung disorongkan kepada saya. Saat itu saya langsung bengong dam bertanya-tanya dalam hati, "ini beneran gak dikasih plastik? tapi karena banyak antrian dibelakang segera saya rengkuh semua barang belanjaan tersebut dengan kedua tangan saya. Saat itu ingin rasanya segera berlari dan cari tempat sembunyi karena hanya saya sendiri yanag bawa belanjaan sambil dipeluk.

Untungnya, setelah buka-buka isi tas saya menemukan plastik. Segera saya masukkan barang belanjaan ke kantong plastik tersebut. Akhirnya rasa malu saya terselamatkan oleh kantong plastik tadi. Pelajaran pentingnya sebelum ke kota besar, siapin kantong belanja biar tidak seperti saya. Hehe...

Maaf ya, sebenarnya pelajaran pentingnya bukan itu saja sih. Jadi gini, gara-gara saya tidak adaptasi dengan perubahan yang terjadi dikota besar. Maka, saya mengalami hal yang cukup tidak menyenangkan. Itu baru gara-gara tidak adaptasi sama salah satu hal kecil sudah kebingungan. Padahal ada banyak perubahan yang terjadi.  Bagaimana kalau kita tidak bisa adaptasi dengan banyak perubahan yang terjadi disekitar kita. Tentu ada banyak ketidaknyamanan yang akan kita alami. Apa saja itu? Yuk simak bersama!

Dampak Jika Tidak Bisa Mengikuti Perubahan atau Tidak Adaptif

1. Tertinggal dari Perkembangan Teknologi 

Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat. Kalau kita tidak bisa beradaptasi, siap-siap saja tertinggal jauh dibelakang. Kita bisa lihat, salah satu faktor bisnis konvensional gulung tikar adalah karena tidak tidak mau pindah ke dunia digital. Makanya penting sekali bagi kita, apalagi yang sedang membangun bisnis untuk melek teknologi. Jangan sampai pelanggan kita kabur gara-gara kita gak segera upgrade diri.

2. Kehilangan peluang kerja

Untuk terus bertahan dan bisa bersaing di dunia kerja kita harus terus adaptasi dengan up grade diri. Pastinya gak mau dong kita berada dilevel paling bawah. Dengan mempelajari hal-hal baru, akan semakin banyak peluang kerja terbuka dan tentunya level kita terus naik juga. Kita juga tahu kan karyawan yang tidak mau beradaptasi seringkali tidak mendapatkan promosi. Jangan sampai ya karir kita berhenti ditengah jalan gara-gara kita tidak mau adaptasi.

3. Stress dan Ketidaknyamanan Meningkat

Seperti yang saya ceritakan tadi, gara-gara kurang beradaptasi jadinya repot sendiri. Jalan-jalan yang awalnya pengen happy tapi malah jadi pusing cari kantong plastik buat naruh barang belanjaan. Itu baru satu hal kecil sudah bikin kerepotan dan kehilangan kenyamanan. Bagaimana jika itu terkait hal-hal besar yang menyangkut dengan pekerjaan kita. Pastinya kita akan merasa pekerjaan penuh tekanan dan tidak nyaman. Maka dari itu adaptasi adalah salah satu faktor penting agar pekerjaan mudah dikerjakan.

Nah, itulah tadi beberapa hal yang akan kita alami jika kita kepala batu gak mau mengikuti perubahan. Padahal perubahan bukanlah hal yang perlu ditakutkan namun ia adalah kawan yang siap mengantarkan kita untuk bertemu dengan potensi terbaik kita. 

Oya, berdasarkan laporan Future of Jobs Report 2020 dari World Economic Forum, sekitar 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh teknologi baru pada tahun 2025, sementara 97 juta pekerjaan baru yang lebih sesuai dengan era teknologi akan muncul. Maka dari itu adaptasi adalah suatu keharusan. Jangan sampai banyak lowongan pekerjaan bertebaran tapi kita gak bisa daftar karena tidak memiliki kualifikasi yang dibutuhkan. Jangan ya dek ya, jangan!

Yuk ah, jangan malas buat adaptasi dengan up grade diri agar tidak ada kesempatan yang terlewat gara-gara tidak punya kualifikasi.

Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI.

Komentar

Postingan Populer